Tak Ada Gejala Khas, Kanker Paru Kini Bisa Dideteksi Sejak Dini

Tak Berkategori59 Dilihat

Rabu, 23 Agustus 2023 – 16:44 WIB

JAKARTA – Kanker paru merupakan tumor ganas yang menyerang organ paru. Lebih dari 80 persen penderita kanker paru adalah perokok aktif maupun perokok pasif. Gejala kanker paru tidak ada yang khas sehingga sulit untuk dideteksi dini. Perlu dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter untuk menemukan kelainan yang sesuai dengan keluhan.

Baca Juga :

Polusi Udara Bikin Batuk? Dokter Tak Anjurkan Asal Minum Antibiotik

Berdasarkan prevalensi global dari American Lung Cancer Association, terdapat sekitar 500 ribu orang yang hidup dengan kanker paru-paru di Indonesia dan jumlah tersebut bisa lebih tinggi karena Indonesia memiliki jumlah perokok dan perokok pasif yang banyak. Namun, hanya 4 persen dari mereka yang hidup dengan kanker didiagnosis menderita kanker paru-paru setiap tahunnya, di mana 90 persen didiagnosis pada stadium lanjut. Scroll untuk info selengkapnya.

Se Whan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca menekankan sangat penting untuk meningkatkan tingkat diagnosis yang rendah dan memperkuat sistem perawatan kesehatan untuk mendukung diagnosis dini dan skrining kanker paru-paru.

Baca Juga :

Cara Ini Mengatasi Tantangan dalam Menerapkan Gaya Hidup Sehat di Era Modern

“Ketika kanker paru-paru terdeteksi pada stadium 1 dan 2, tingkat kelangsungan hidup meningkat secara signifikan, dan biaya terapi berkurang secara signifikan bagi pasien dan pemerintah,” ujar Se Whan Chon, dalam acara Peluncuran Konsensus Skrining Kanker Paru Indonesia, di Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023.

Baca Juga :

6 Bahaya Mengintai Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Gorengan, Bisa Terkena Kanker?

Di Indonesia, selama bertahun-tahun kanker paru tetap menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor satu dan jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahun. Data Globocan 2020 mengungkapkan kenyataan yang mengkhawatirkan untuk Indonesia, dengan 34.783 kasus baru yang terdiagnosis setiap tahun, dan mengakibatkan 30.843 kematian tragis.

Salah satu tantangan utama untuk kanker paru adalah lebih dari 90 persen pasien kanker paru terdiagnosis pada tahap lanjut. Hal ini mengakibatkan biaya pengobatan yang lebih tinggi, tetapi yang lebih penting adalah salah satu faktor penyebab utama tingginya angka kematian pasien.

Halaman Selanjutnya

Prof. Dr. dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D., Executive Director di Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (lAST), menambahkan, Indonesia memiliki beban kesehatan besar untuk tatalaksana kanker paru tapi kematian akibat kanker paru tetap tinggi. Salah satu faktor tingginya angka kematian ini adalah sebagian besar penyakit didiagnosis pada stadium lanjut.



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *