TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Palang Merah Internasional atau ICRC berangkat ke Qatar pada Senin 20 November 2023 untuk bertemu dengan pemimpin kelompok militan tersebut. Hamas, Palestina. ICRC dan Hamas membahas masalah kemanusiaan terkait perang. Israel di dalam Gaza.
Presiden ICRC Mirjana Spoljarich bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Mereka juga berselisih dengan pejabat Qatar yang bertindak sebagai mediator dalam konflik tersebut.
ICRC adalah perantara independen yang memberikan bantuan ke Gaza. Kelompok ini membantu mengawal sandera dan pasien dari daerah tersebut.
Menurut ICRC, pertemuan tersebut merupakan bagian dari dialog dengan semua pihak yang berkonflik untuk meningkatkan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional. Spoljaric menambahkan, pertemuan tersebut bukan untuk membahas pembebasan lebih dari 200 sandera yang ditahan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada Selasa, 21 November 2023, Haniyeh mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Gencatan senjata akan segera terjadi ketika serangan brutal di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.
Ismail Haniyeh mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan telah menyampaikan tanggapan mereka kepada mediator Qatar.
iklan
Belum ada rincian lebih lanjut terkait pernyataan Haniyeh tersebut. Namun seorang pejabat Hamas mengatakan pembicaraan tersebut fokus pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.
Hamas diduga membebaskan perempuan dan anak-anak. Qatar, yang memediasi negosiasi, akan mengumumkan rinciannya.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyandera sekitar 240 orang dalam serangan di Israel yang menewaskan 1.200 orang.
Reuters
Pilihan Editor: Israel Gagal Mundur, Ini Fakta Terowongan Hamas yang Terhubung ke RS Al-Shifa
Quoted From Many Source
