Ketua Umum IMI Bamsot menyerukan penguatan kerja sama antar induk organisasi otomotif di Asia Pasifik

Uncategorized70 Dilihat

informasi nasional – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Partai Golkar sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Sosatio menyampaikan Fédération Internationale de la Automobile (FIA) Wilayah II digelar di IMI bersama FIA Regional. II Asia Pacific di Bali pada tanggal 18-19 September 2023 dengan tema “Partnership for Impact”. Dihadiri oleh 87 delegasi dari 24 anggota FIA Wilayah II dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik. Juga 6 perwakilan dari dunia FIA.

Hal ini bertujuan untuk mempererat kerja sama antar klub/masyarakat otomotif dengan organisasi induk otomotif di negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Juga memperkuat linkage IMI dengan berbagai organisasi induk dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik.

“FIA Regional II Round Table membahas berbagai permasalahan terkait aktivitas mobilitas di kawasan Asia-Pasifik. Antara lain di bidang pariwisata, khususnya fasilitasi Carnet de Passage en Duane (CPD) sebagai paspor bagi kendaraan. Bepergian keliling dunia atau melintasi batas negara antar negara, serta “lainnya” pembahasannya mulai dari keselamatan jalan raya, keberlanjutan, lingkungan hidup, peningkatan inovasi dan partisipasi generasi muda dalam berbagai aktivitas mobilitas otomotif, serta dukungan mobilitas dalam berbagai ajang motorsport,” Bamsot ungkapnya pada pembukaan FIA Regional II Roundtable di Bali, Senin 18 September 23.

Turut pula antara lain Presiden FIA Wilayah II Asia Pasifik Mr. Greg Kraft, Wakil Presiden FIA Wilayah II Asia Pasifik dan Wakil Presiden Pusat Mobilitas IMI Rifat Sungkar, Penasihat Universitas dan Bisnis FIA Ian Stone, Presiden Asosiasi Otomotif Kanada Tim Shearman, CEO AA Australia Michael Bradley, CEO AIP Foundation Mirjam Siddique, Presiden FIA ​​Senat Carmelo Sanz de Barros dan Sekretaris Jenderal FIA Motorsport dan Pariwisata Jacob Banggaard.

Baca Juga  Piala Dunia U-17 2023: Netizen Soroti Rumput JIS, Begini Reaksi Rat Tisha

Selain itu, Pengurus IMI Pusat, Dewan Pengawas lainnya Geoffrey JP, Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Bidang Organisasi M. Riyanto, Wakil Ketua Otomotif Ananda Mikola, Wakil Ketua Olahraga Motor Sadikin Aksa, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Bidang Operasi Rifat Sungkar, Wakil Ketua Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Wakil Ketua Bidang Promosi dan Bisnis Effendy Gunawan, Hubungan Antar Lembaga Saras Shintya Soesatyo, Direktur Organisasi. dan Institusi Nasrul Fouad, CEO Samsul Behura Noor dan Komunikasi dan Media Hasbi Zamri.

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan DPR RI ke-3 ini menjelaskan, Meja Bundar FIA Wilayah II tidak hanya membahas berbagai persoalan secara umum, namun juga membahas persoalan-persoalan khusus. Dalam diskusi kerjasama keselamatan jalan regional, beliau menekankan pentingnya penggunaan helm bagi anak-anak. Suatu hal mendasar yang sangat penting, namun praktiknya sering dilupakan dan diabaikan.

iklan

Selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai program pencegahan kelelahan saat berkendara dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan di berbagai tingkatan organisasi. Program tersebut didasarkan pada perencanaan dan pelaksanaan. Misalnya dengan memberikan pelatihan khusus kepada pengemudi dan mengajak dunia untuk turut berpartisipasi. membuat rencana perjalanan yang lebih baik. Ini tentang memeriksa apnea tidur pada pengemudi,’ jelas Bamsott.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Penghubung Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN RI, mengatakan melalui Meja Bundar FIA Wilayah II, IMI mendorong perkembangan modifikasi otomotif/kendaraan custom di Indonesia. Saat ini populer di kawasan Asia Pasifik dan dunia pada umumnya. Di bawah kepemimpinan IMI Mobility Rifat Sungkat, Deputy Chief Collector, IMI menjadi motor penggerak berbagai persoalan pengendalian kendaraan custom.

Baca Juga  Jadwal final Hong Kong 2023 dibuka hari ini: 3 wakil Indonesia memburu gelar juara, Jonathan Christie salah satunya.

IMI Kementerian Perhubungan RI, serta Kepolisian Republik Indonesia dan instansi terkait lainnya di pemerintahan, legalisasi kendaraan dan kendaraan custom dari bahan bakar minyak hingga motor listrik tidak lagi berdasarkan nomor mesinnya, melainkan berdasarkan nomor mesin. Pada nomor sasis. Meski sudah mempunyai dasar hukum, namun Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. Di tahun Pada tahun 2022 Padahal kendaraan listrik tidak memiliki mesin.

Sedangkan mesin untuk kendaraan bea cukai sebagian besar tidak berdasarkan pabrikan aslinya, karena pabriknya tutup atau sulit diperoleh dari sumber lain. Apalagi hampir semua negara maju di dunia tidak menggunakan mesin tersebut. legalitas kendaraannya, tapi pakai nomor sasis saja,” kata Bamsot. .



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *