Jelajahi Istanbul, lihat kemegahan Hagia Sophia dan berburu patung kepala Medusa.

Uncategorized39 Dilihat

TEMPO.CO, Jakarta – dari sekian banyak wisata budaya yang ada di dunia, Istambul Ini telah menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dari seluruh dunia. Tak hanya masih menawarkan warisan budaya yang terpelihara dengan baik, letak geografis Istanbul yang berada di tepian Bosphorus yang memisahkan Eropa dan Asia menjadi daya tarik tersendiri.

Jika waktu Anda hanya sedikit, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan. Istanbul memiliki banyak pilihan wisata yang dapat dikunjungi dalam jarak yang relatif dekat. Berikut banyak tempat yang bisa Anda kunjungi saat berada di kota yang dulu bernama Konstantinopel ini.

1. Hagia Sophia

Hagia Sophia ramai dikunjungi wisatawan di distrik Fatih, Istanbul, Turki, Kamis 19 Oktober 2023. (Tempo/Iggy Adyatama)

Ini adalah tempat yang wajib dikunjungi ketika mengunjungi Dona Utama Istanbul. Turki. Terletak di distrik Fatah, Hagia Sophia merupakan situs bersejarah yang didirikan sebagai gereja pada tahun 360 M oleh Kekaisaran Romawi Timur. Ketika Kesultanan Utsmaniyah mengambil alih, bangunan tersebut diubah menjadi masjid. Di tahun

Hagia Sophia Merupakan bangunan megah berukuran 82 x 73 meter dan tinggi 55 meter. Hagia Sophia, yang dulu dikenal sebagai Gereja Roh Kudus, dibangun dengan gaya arsitektur Bizantium. Perubahan fungsi seringkali membuat Hagia Sophia memiliki interior unik yang penuh simbolisme keagamaan.

Meski saat ini digunakan sebagai masjid, namun masyarakat dapat melihat gambar Yesus Kristus dan Perawan Maria di atas Gerbang Kekaisaran (Imperial Gate atau Imperial Kapisi dalam bahasa setempat) yang merupakan pintu masuk utama menuju musala.

Kubah besar berdiameter 24 meter itu sendiri sangat mengesankan. Didukung oleh empat pilar besar, kubah Hagia Sophia merupakan salah satu teknik arsitektur paling menonjol.

2. Masjid Biru Masjid Sultan Ahmed (Masjid Biru)

Masjid Biru Istanbul, Turki (TEMPO/Egi Adyatama)

Dibangun pada tahun 1609 oleh Sultan Ahmed 1 Masjid Biru Dirancang untuk menyaingi kemegahan Hagia Sophia. Dibangun oleh arsitek Mohammad Agha dari Kekaisaran Ottoman dan membutuhkan waktu hingga 7 tahun untuk membangunnya. Nama masjid ini diambil dari bagian interiornya yang dilapisi 21 ribu ubin keramik berwarna biru.

Baca Juga  Nasdaq menyebut pernyataan Alexander Marwata bias saat terungkapnya aliran dana SL.

Keramik yang ada di Masjid Biru berasal dari Iznik, salah satu daerah penghasil keramik terbaik di Turki. Desain keramiknya bermotif bunga tulip, anyelir, dan mawar. Ufuk Turan, seorang pemandu wisata asal Turki mengatakan, “Di Turki, kami percaya bahwa bunga anyelir merupakan simbol dari Rasulullah SAW.”

Bangunan Masjid Biru juga terkenal dengan enam menara yang tingginya mencapai 64 meter di sekeliling masjid. Tempatnya tidak jauh dari Hagia Sophia. Warga atau wisatawan hanya perlu berjalan kaki sejauh 450 meter menuju Sultanahmet Square.

3. Basilika Suster

Basilica Cistern, sebuah waduk kuno dari Kekaisaran Romawi Timur di Istanbul, Turki (TEMPO/Egi Adyatama).

Hanya 8 menit berjalan kaki ke barat laut Hagia Sophia terdapat Basilica Cistern, saluran air kuno yang berasal dari Kekaisaran Romawi Timur. Wisatawan memasuki dunia bawah tanah lain ketika mereka berada di dalam basilika.

336 pilar kuno berbahan marmer dan granit menopang pembangunan shelter berkapasitas 80 ribu ton. Menariknya, meski hampir semuanya bergaya Korintus, namun tidak semua pilar memiliki desain yang sama. Pilar-pilar ini dikumpulkan dari reruntuhan berbagai kota di dunia pada masa Bizantium. Beberapa pilarnya diukir dengan kepala Medusa, ular berbulu dari mitologi Yunani.

iklan

Basilika ini menjadi populer karena sering digunakan sebagai latar belakang banyak film Hollywood James Bond: Dari Rusia dengan Cinta (1963) sampai Neraka (2016) Basilika ini sering digunakan sebagai tempat festival dan pameran seni dan budaya.

4. Bazar Besar

Grand Bazaar Istanbul, Turki (TEMPO/Egi Adyatama)

Jika ingin berbelanja, Istanbul menawarkan tempat-tempat menarik bagi wisatawan. 1,2 kilometer dari Hagia Sophia terdapat pasar lama Grand Bazaar yang menjual berbagai artefak khas Turki.

Berdiri di atas lahan seluas 30.000 meter persegi, pasar ini memiliki desain Ottoman Empire dan 27 pintu masuk. Ada hampir 40.000 pilihan toko untuk dipilih. Pada masa Ottoman, Grand Bazaar hanya menjual pashmina. Kini wisatawan bisa menemukan karpet Anatolia ala Turki, keramik Iznik, perhiasan, pakaian, hingga makanan khas seperti Turkish Delight.

Baca Juga  MotoGP Qatar 2023: George Martin memenangkan balapan Sprint

Meski demikian, banyak warga Turki yang masih mengandalkan tempat ini untuk acara sakral. “Banyak warga Turki di sini yang menginginkan emas sebagai mahar,” kata Ufuk Turan.

5. Jalan Istikal

Jalan Istikal yang terletak di Beyolu, Istanbul, Turki, banyak menjual merek internasional. Toko-toko berdiri di gedung neo-Gotik hingga Art Deco. (Tempo/Iggy Adyatama)

Jika Anda ingin berbelanja di tempat yang lebih modern. Istanbul juga memiliki Jalan Istikal di distrik Beyoglu. Jalan sepanjang 1,5 km ini selalu ramai dikunjungi wisatawan maupun penduduk lokal. Berbeda dengan Grand Bazaar, toko-toko di jalan ini menawarkan berbagai merek global, mulai dari fashion, H&M, Adidas, hingga gerai makanan seperti KFC dan McDonald’s.

Meski penuh dengan berbagai toko modern, beberapa di antaranya terletak di bangunan kuno. Bangunan bergaya Neo-Gotik hingga Art Deco. Berjalan di sepanjang jalan bersejarah, wisatawan akan menemukan beberapa gereja Katolik kuno, seperti St. Anthony of Padua.

6. Menara Galata

Menara Galata Istanbul, Turki (TEMPO/Egi Adyatama)

Di salah satu ujung Jalan Istikal terdapat destinasi populer lainnya, Menara Galata. Menara setinggi 66,9 meter ini merupakan lokasi strategis untuk melihat pemandangan 360 derajat Istanbul mulai dari Selat Bosphorus, jalur perairan Tanduk Emas, Laut Marmara, hingga Hagia Sophia.

Seperti bangunan tua lainnya di Turki, Menara Galata termasuk dalam cagar budaya. Kastil ini dibangun pada tahun 1384 oleh imigran dari Genoa, Italia, memberikan gaya arsitektur Romawi Eropa abad pertengahan. Awalnya menara ini dibangun sebagai titik tertinggi sistem pertahanan kota di Istanbul.

EGI ADYATAMA

Pilihan Editor: Waktu terbaik mengunjungi Turki dengan pengunjung lebih sedikit dan lebih terjangkau



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *