Banyak pantangan bagi generasi muda dari sistem lama dan sistem baru: musik Ngak Ngik Ngok, celana ketat, rambut gondrong.

Uncategorized63 Dilihat

TEMPO.CO, JakartaBudaya hidup barat pada era Presiden Sukarno atau Pesanan lama Saat itu, ia mendapat kritik dari pemerintah. Faktanya, pemerintah menggerebek dan memenjarakan siapa saja yang mengikuti gaya hidup Barat, termasuk Kois Plus.

Sebab pemerintah saat itu ingin menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat pada setiap masyarakat Indonesia. Sedangkan larangan tinggal di Barat pada saat itu adalah sebagai berikut.

Musik Ngik Ngak Ngok

berdasarkan E-Jurnal Pendidikan Sejarah di dalam inti.ac.uk, Musik ngak ngik ngok adalah sebutan Sukarno untuk musik barat yang dianggap merugikan kepribadian bangsa. Musik barat adalah salah satu jenis musik. Rock and roll Berdasarkan The Beatles. Genre musik ini dianggap kontra-revolusioner oleh Soekarno dan pendukungnya, PKI dan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Soekarno menilai genre musik tersebut telah melemahkan semangat dan nasionalisme generasi muda Indonesia.

Pemerintahan Sukarno mengeluarkan peringatan keras kepada penyanyi dan band yang memainkan musik Tidak, tidak, tidak, tidak. Salah satu diantara mereka Koes bersaudara (kemudian berganti nama menjadi Kos Plus) Anggotanya ditangkap pada tanggal 1 Juli 1965 karena terus-menerus memainkan lagu-lagu Beatles. Mereka dianggap memainkan musik yang mendukung tuduhan tidak berdasar, kemapanan, antinasionalisme, dan imperialisme Barat. Lalu, sehari sebelum terjadinya G30S PKI, tepatnya pada 29 September 1965, mereka dibebaskan tanpa alasan..

rambut panjang

Demam di awal tahun 1970an Hippie Menggemparkan dunia, termasuk Indonesia, mengikuti gaya John Lennon, salah satu anggota The Beatles, dan istrinya, Yoko Ono.

Namun gaya tersebut dikritik pemerintah, kata Remi Sildo saat berbincang dengan Tempo. Majalah Tempo Mallari Edisi Khusus. Pada tanggal 13 Januari 2014

Saat itu, pemerintah Orde Baru melarang masyarakat berambut panjang. Di tahun Pada tahun 1971, TVRI melarang artis berambut panjang. Lalu setahun kemudian, Jenderal Somitro mengeluarkan larangan tertulis terhadap penghitungan tersebut.

Baca Juga  Berbagai aktivitas fisik yang membantu kesehatan mental dan fisik

Larangan ini diperkuat ketika Soeharto mengirimkan radiogram yang melarang anggota ABRI dan pegawai sipil yang bekerja di tentara beserta keluarganya untuk berambut gondrong. Masyarakat melakukan protes terhadap pemerintahan yang berakhir pada 15 Januari 1974 sehingga menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

iklan

Pada tanggal 15 Januari 1972, larangan rambut panjang semakin kuat ketika Jenderal Somitro mengeluarkan larangan tertulis terhadap rambut panjang. Sekitar waktu itu, tersiar kabar bahwa seorang anggota geng motor berambut gondrong juga ikut ditangkap.

Kombinasi

Pada saat itu Orde Baru, Aparat keamanan mulai dari kepolisian hingga TNI menaruh perhatian dalam pengawalan generasi muda, termasuk yang bercelana jeans ketat. Jika Anda tidak mengikuti aturan, Anda akan didisiplinkan dan diperlakukan dengan kasar. Polisi dan petugas ABRI meminta para pemuda melepas celananya sambil memeriksa kekencangan celana.

Kemudian masukkan botol untuk mengukur kekencangan jeans. Jika bagian kaki celananya tidak pas, maka tentara atau polisi akan memotong celana pemuda tersebut hingga ke lutut. Bahkan, mereka tak segan-segan melukainya dengan merobek bagian bawah celananya.

Mulai dari musik Ngik ngak ngok Koes Plus, rambut panjang dan celana ketat, larangan rezim lama dan rezim baru membatasi kebebasan berekspresi generasi muda. Saat ini kebijakan tersebut sudah dihapus namun semangat nasionalisme di kalangan pemuda belum pudar.

Menurut majalah itu waktu Tahun itu, di Bandung, aksi mogok anti rambut panjang dibalas oleh pelajar dengan memukuli orang berbadan gemuk. Hariman Siregar, aktivis mahasiswa sebuah universitas di Indonesia, mengatakan respons terhadap penggerebekan itu adalah untuk mengejek Jenderal Somitro yang gendut. “Respon mahasiswa Bandung paling kuat,” kata Harriman.

Rachel Farahdiba R | SDA I TIM TEMPO.CO

Baca Juga  Manajer teater Utan Kayu mempertanyakan alasan YouTube menghapus akunnya setelah diskusi politik

Pilihan Editor: Koes Bersaudara dibebaskan dari Lapas Glodok tanpa alasan sehari sebelum G30S



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *