Menyoal etika dalam berita media daring Sumut menjadi hal yang penting untuk dibahas. Etika dalam jurnalisme merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan, terutama dalam era digital seperti sekarang ini.
Dalam konteks Sumatera Utara, beberapa media daring seringkali terjebak dalam sensasionalisme demi menarik perhatian pembaca. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana media daring Sumut memperhatikan etika dalam menyajikan berita.
Menurut Prof. Dr. Wawan Mas’udi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara, “Etika dalam jurnalisme merupakan landasan utama yang harus dijunjung tinggi oleh para pewarta. Kehati-hatian dalam menyajikan informasi serta keberimbangan antara kebenaran dan kepentingan publik sangatlah penting.”
Namun, sayangnya masih banyak media daring Sumut yang terkesan hanya memperhatikan clickbait tanpa memperhatikan kebenaran dan dampaknya terhadap masyarakat. Hal ini tentu membuat publik semakin skeptis terhadap informasi yang disajikan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ditemukan bahwa sebagian besar berita di media daring Sumut cenderung mengandung unsur provokatif dan tidak berimbang. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi para pelaku media dan juga pembaca.
Oleh karena itu, penting bagi para pewarta dan media daring Sumut untuk selalu mengedepankan etika dalam menyajikan berita. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ahmad Syaikhu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, “Kita sebagai pewarta harus selalu mengedepankan prinsip jurnalisme yang baik. Kebenaran dan kepentingan publik harus menjadi prioritas utama dalam setiap pemberitaan.”
Dengan demikian, menyoal etika dalam berita media daring Sumut bukanlah hal yang sepele. Etika harus tetap dijunjung tinggi demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disajikan oleh media daring. Semoga para pelaku media dapat selalu mengingat pentingnya aspek etika dalam menjalankan tugas jurnalistik mereka.